Tuesday, September 5, 2017

Bintang dan Manusia

Suatu benda yang banyak bergerak tak ayal menimbulkan gesekan yang makin banyak pula. Manusia pun demikian: semakin banyak beraktivitas, semakin banyak energi dan panas yang dikeluarkan.

Fitrahnya, manusia akan memandang seseorang yang luar biasa dengan tatapan iri. Namun, si luar biasa itu pun tak tahan dengan betapa berenerginya dan panasnya dirinya.

Bintang, yang berjarak ribuan tahun cahaya dari bumi, pun tampak sebagai suatu wujud yang bersinar luar biasa indah.

“Duhai, betapa aku ingin sekali bersinar seperti bintang.”

Barangkali tak sedikit orang yang berkeluh kesah demikian. Namun siapa sangka, bagi bintang, hal tersebut bukanlah sesuatu yang mudah. Bayangkan, ia harus menyala sampai suhu jutaan derajat. Belum lagi, sampai energinya sendiri habis, ia harus terus bersinar.

Sejujurnya, hal itu cukup menyiksa.

Mereka—manusia-manusia luar biasa itu—tidak sedang mencoba menjadi sok keren. Kalau kau coba sendiri, kau pun akan merasakan betapa menyiksanya untuk menjadi seperti mereka: berenergi dan bersinar. 


-terjemahan bebas dari Zenshikou, Takeshi Kitano al. Beat Takeshićƒ¼


0 comments:

Post a Comment