Kemarin pagi, meskipun terlambat satu jam, saya akhirnya
bisa menghadiri acara Bedah Buku Trilogi Negeri 5 Menara yang diadakan oleh
Perpustakaan BKF, Kementerian Keuangan. Acara bedah buku ini menghadirkan
langsung Ahmad Fuadi, penulis trilogi Negeri 5 Menara.
Sekali lagi, Ahmad Fuadi.
Bukan Anwar Fuadi.
….
Meskipun banyak yang dikisahkan oleh Bang Fuadi,—panggilan
akrab Ahmad Fuadi—antara lain tentang mimpi, pengalaman, dan karakter, kali ini
saya hanya akan berbagi tentang tips menulis yang diberikan oleh beliau.
Ada empat tips yang diberikan oleh bang Fuadi:
1.
Why
Kenapa kita menulis? Apa alasan yang membuat kita memutuskan
menulis?
Semakin kuat alasan itu ada di pikiran kita, tulisan yang
dihasilkan akan semakin mempunyai ‘hati’.
Bang Fuadi sendiri berkisah demikian: ketika masih nyantri di
Gontor, orang tuanya meninggal dan menyebabkan terjadinya perubahan pada banyak
hal—termasuk kiriman uang untuk biaya hidup. Sempat berjualan pakaian untuk
memperoleh uang, ia akhirnya mencoba menulis, mengirimkan tulisannya ke media
cetak, dan ternyata segalanya berawal dari sana. Jawaban dari ‘why’ versi bang
Fuadi adalah: menulis untuk memperoleh uang.
2.
What
Apa
yang ingin kita tuliskan?
Tips
dari bang Fuadi, agar lebih mudah sebaiknya kita menuliskan hal yang paling
kita mengerti dan kita sukai. Atau kata bang Fuadi: sesuatu yang kalau kita
cerita bisa tiga hari tanpa henti dan tanpa bosan—palingan yang bosan ya
pendengarnya.
Dan
inilah yang membuat bang Fuadi bisa berkisah tanpa henti selama tiga hari:
pengalamannya belajar di pondok pesantren. Karena menurutnya pengalaman itu
sangat berharga, berkesan, dan penuh dengan nilai positif.
3.
How
Bagaimana
kita menuliskannya?
Ini
lebih ke teknis penulisan sih. Bang Fuadi sendiri menyarankan agar lebih banyak
membaca buku how-to tentang menulis.
4.
When
Kapan
kita menulis? Apakah kita ingin menyampaikan apa yang ingin kita tuliskan saat
ini? Atau minggu depan? Atau mungkin bertahun-tahun lagi?
Dan
sesungguhnya inilah bagian yang paling susah (iya, ini menurut saya aja)—karena
menyangkut komitmen dan kedisiplinan dalam menulis.
Tapi
kata bang Fuadi, menulis itu mudah. Karena modalnya hanya pena dan kertas. Lalu
mulailah menulis.
Semoga
empat tips di atas membantu memudahkan proses menulis.
Selamat
menulis :)
In silence, 241013
Ayo menulis, Wahyu! *getok kepala sendiri
0 comments:
Post a Comment