Ini yang Ingin Saya Katakan Kepada Murakami: 330 Pertanyaan Langsung
Masyarakat Kepada Haruki Murakami, Mampukah Ia Menjawabnya?
Pertanyaan no. 82
Tanya:
Apa yang sebaiknya saya lakukan agar bisa menulis tulisan
yang berkarakter?
Jawab:
Menguasai penulisan tulisan berkarakter adalah hal yang
sangat sulit. Hiduplah dengan sehidup-hidupnya, bacalah buku sebanyak mungkin,
dan lanjutkanlah berlatih membuat tulisan. Meskipun itu sudah dilakukan, bisa jadi tetap
ada kekurangan di banyak tempat.
Mungkin ini terdengar aneh, tetapi walaupun kau tidak
menguasai penulisan tulisan berkarakter, kau tetap bisa menulis novel. Itu
justru lebih mudah.
Tetapi menulis karya yang berkarakter sungguh merupakan hal
yang sulit. Saya sendiri terus mengeksplorasi, bahkan sekarang pun masih sedang
mengeksplorasi. Sungguh.
Menurut saya, tulisan yang bagus adalah tulisan yang
‘berbeda dari siapa pun, tetapi dapat dipahami oleh siapa pun’. Ya, meskipun
itu memang lebih mudah diucapkan ketimbang dilakukan. Tetap semangat!
Pertanyaan no. 118
Tanya:
Bagaimana kiat menulis efektif?
Jawab:
Menurut saya, nyawa seorang copy writer bukanlah
kalimat, melainkan cara pandangnya atas sesuatu. Kalau cara pandangnya jelas,
kalimat akan mengikuti dengan alami. Mungkin lebih baik lupakan sejenak tentang
kalimat.
Gaya menulis seseorang adalah cara hidupnya. Kalau kau
bingung, gaya menulismu juga akan kebingungan. Hal yang terpenting adalah
memahami diri sendiri dengan benar.
Pertanyaan no. 204
Tanya:
Bagaimana cara menentukan judul novel?
Jawab:
Pertama-tama saya mencari judul yang apik, kemudian
menulis tulisan yang disesuaikan dengan judul; cara itu bekerja dengan baik
bagi saya. Contoh dari karya saya adalah “Sputnik Sweetheart”.
Kemudian “Pinbal, 1973” dan “Hitsuji wo Meguru Bouken”,
semuanya juga berangkat dari judul. Setelah itu baru saya memikirkan bagaimana
ceritanya, menyesuaikan dengan judulnya. Ini sangat menarik kalau dicoba.
Pertanyaan no. 226
Tanya:
Mohon ajarkan cara menulis catatan harian yang baik.
Jawab:
Saya, ketika sedang ingin, juga menulis catatan harian
yang ringan, tetapi menyebut itu sebagai ‘tulisan saya’, menurut saya sangat
tidak elok.
Tulisan adalah karya yang dibuat dengan mengorbankan banyak
waktu dan diperbaiki berkali-kali hingga menjadi lebih layak. Kalaupun ada
seseorang yang menulis dengan lancar lalu karyanya menjadi terkenal, itu adalah
jurus milik seorang jenius.
“Catatan Harian Anne Frank” milik Anne Frank, awalnya,
adalah catatan harian yang dikumpulkan setelahnya, kemudian ditulis ulang
seluruhnya.
Menurut saya, kalau kau ingin tulisan yang lebih jujur, coba
saja untuk menulis ulang kumpulan tulisanmu. Itu juga akan menjadi sarana
berlatih membuat tulisan panjang.
Pertanyaan no. 7 dari Taiwan
Tanya:
Bagaimana perasaan Anda ketika sedang menulis?
Jawab:
Menulis novel panjang, barangkali, mirip dengan berlari full
marathon. Ketika sedang berlari pasti rasanya sengsara, dan pikiran-pikiran
semacam ‘demi apa aku harus merasakan kesengsaraan ini’ datang silih
berganti.
Namun begitu menyelesaikan lari maraton itu, akan timbul
pikiran ‘aku selesai berlari dan itu luar biasa’. Hal itu mendorong
munculnya rasa sangat bahagia.
Rasa bahagia itu mungkin tidak akan muncul kalau kita tidak
merasa sengsara setengah mati. Ini pendapat awam saya, tetapi saya cukup jujur
untuk hal itu.
Pertanyaan no. 10 dari Taiwan
Tanya:
Apakah Anda adalah pekerja keras?
Jawab:
Perlu kekuatan besar untuk bisa menghasilkan sesuatu dari
nol. Tanpa imajinasi, konsentrasi, dan konsistensi, tidak mungkin kita bisa
terus-menerus melahirkan sesuatu.
Tentu saja kalau seseorang itu jenius, ia mungkin bisa
menyelesaikannya dengan mudah dan tidak perlu kerja keras, pun demikian ia bisa
tetap bisa menulis novel berturut-turut. Namun karena saya bukanlah seorang
jenius, saya perlu bekerja keras dan menjalani laku sederhana.
Hasilnya adalah pembaca menganggap karya saya ditulis dengan
mudah. Dan menurut saya, itu adalah capaian yang cukup gemilang.
Pertanyaan no. 19 dari Korea Selatan
Tanya:
Bagaimana komentar Anda sendiri tentang “Dunia Kafka”?
Jawab:
Ketika saya sedang menulis suatu novel, saya hidup,
berpikir, dan berkonsentrasi pada satu novel tersebut. Saya melihat dunia
dengan mata Kafka dan menerima semuanya dengan hati Kafka. Dengan kata lain,
saya masuk ke kisah itu dan hidup di dalamnya.
Jadi “Dunia Kafka” sudah otomatis menjadi bagian dari diri
saya. Saya tidak bisa menilainya dengan obyektif.
Pertanyaan no. 29 dari Korea Selatan
Tanya:
Apa rahasia para penulis novel? Lalu apa kiat-kiat agar
bisa lebih bekerja keras?
Jawab:
Itu bukan hal yang mudah dilakukan. Menurut saya itu
sulit. Secara spesifik, yang saya lakukan untuk mencapai titik itu adalah,
pertama, memperbaiki tatanan hidup, selain itu juga menjaga kesehatan.
Semuanya berawal dari sana. Menulis novel, sebagian besar,
adalah pekerjaan fisik. Kalau fisik bekerja dengan baik, perlahan-lahan mental
juga akan mengikuti. Kadang kita berpikir bahwa mental sudah bekerja dengan
baik, tetapi tidak semudah itu. Mohon maaf, jawaban saya sangat awam.
Catatan:
tulisan
di atas diterjemahkan dari artikel pada laman ini. Penulis artikel menulis ulang beberapa pertanyaan yang ia anggap menarik dari buku Haruki Murakami berjudul 「これだけは、村上さんに言っておこう」と世間の人々が村上春樹にとりあえずぶっつける330の質問に果たして村上さんはちゃんと答えられるのか?
0 comments:
Post a Comment