Wednesday, December 16, 2015

Tentang Hisao Tanaka, Dirut Toshiba yang Mengundurkan Diri Akibat Skandal Akuntansi



Selasa siang, saat sedang menggulung-gulung layar ponsel yang menampilkan lini masa Twitter, saya membaca selintas judul mengenai Toshiba yang akan mem-PHK ribuan karyawannya. Saya, yang masih terbawa suasana dan semangat sistem informasi—karena beberapa saat sebelumnya alhamdulillah cukup berhasil melewati sebuah rintangan hidup bernama ujian SIA dan SIM secara maraton (yang untungnya dirupakan ujian jarak jauh alias via Google Form), akhirnya menggulung layar kembali ke atas dan mengeklik tautan berita tersebut.

Di artikel detik.com tersebut, disebutkan bahwa langkah tersebut diambil Toshiba menyusul berbagai masalah yang menimpa perusahaan asal Jepang tersebut, terutama skandal keuangan yang melibatkan Dirut Hisao Tanaka dan eksekutif senior lain. Skandal ini merupakan skandal akuntansi terbesar di Jepang dalam beberapa tahun terakhir. Dinilai bertanggung jawab, Hisao Tanaka dan eksekutif senior lainnya akhirnya mundur dari jabatannya pada bulan Juli lalu.

Saya kemudian membuka Yahoo! Japan (Mbak Marissa Mayer, saya masih pakai produkmu lho—yang katanya mau dijual), dan mengetik kata kunci 田中久雄 (Hisao Tanaka), dan muncullah artikel ini di urutan teratas: Peringatan kepada Pasar Secara Khusus dari Toshiba! Ingin Tahu Karier, Universitas Almamater, Ekstrakurikuler, dan Pekerjaan Ayah dari Dirut Hisao Tanaka?. Ketika baca, saya langsung mbatin, ini kalau wartawan detik yang menulis, pasti jadi empat artikel dengan judul: Ini Dia Karier Dirut Toshiba Hisao Tanaka; Ternyata Dirut Toshiba Hisao Tanaka Lulusan Universitas Ini!; Ketika Kuliah, Ini Kegiatan Ekstrakurikuler Dirut Toshiba Hisao Tanaka; Begini Pekerjaan Ayah dari Dirut Toshiba Hisao Tanaka.

Di bawah ini adalah terjemahan dari artikel tersebut.

  •         Bersalah atas Kasus Penggelembungan Keuangan Toshiba, Tiga Pembesar Mengundurkan Diri

Kasus penggelembungan keuangan yang diperkirakan dilakukan oleh manajemen puncak Toshiba telah diberitakan secara ramai oleh media.
Sulit dipercaya bahwa skandal tersebut terjadi pada sebuah perusahaan raksasa Toshiba yang merupakan representasi Jepang, tetapi kasus ini telah bergulir sampai pada pengunduran diri tiga pembesar yaitu Dirut Hisao Tanaka, Wakil Direktur Norio Sasaki, dan Adviser Atsusoshi Nishida—sebagai penanggung jawab atas permasalahan kecurangan akuntansi kali ini.

Ingin mengetahui karir para pembesar Toshiba? Berikut adalah hasil penelusuran mengenai profil mantan direktur utama Hisao Tanaka.

  •          Jejak Karir Mantan Dirut Hisao Tanaka

Mengundurkan diri dari Toshiba atas skandal ini, siapa sebenarnya Hisao Tanaka?

Hisao Tanaka berusia 64 tahun, lahir pada 20 Desember 1950. Ia berasal dari Kobe, Perfektur Hyogo, dan memiliki seorang kakak perempuan.

Ayahnya merupakan PNS pemerintah daerah, yang saking sibuknya bahkan sering bekerja pada hari Sabtu sehingga Hisao hamper tidak pernah bermain dengan ayahnya tersebut. Karena itu, ayahnya hampir tidak pernah marah dalam berkomunikasi dengan Hisao. Dibesarkan dengan sifat ayahnya yang begitu sabar, ketika menjadi ‘orang’, Hisao tidak pernah keras kepada anak buahnya, bahkan dikisahkan bahwa Hisao adalah tipe orang yang mempersilakan seseorang untuk mencari jalan keluar sendiri atas masalahnya.

Ketika SMA di Perfektur Hyogo, Hisao mulai bermain gitar, dan bersama tiga kawannya membentuk sebuah grup folk song yang bahkan pernah tampil di acara radio. Saat berstatus mahasiswa di Universitas Bisnis Kobe, Hisao berkeinginan menekuni jalur profesional, bahkan sampai mengikuti audisi. Namun, sayang sekali perjalanan tersebut tidak mulus sehingga ia akhirnya menyerah.
Selain itu, Hisao, yang mencintai olahraga, menyelesaikan kuliahnya dalam waktu empat tahun dengan tetap melanjutkan aktivitas kempo.

Setelah lulus dari Universitas Bisnis Kobe, pada bulan April tahun 1973 Hisao diterima bekerja di Toshiba. Karena begitu mencintai Kansai—terutama Kobe, sejak masuk Toshiba Hisao berpikir bahwa ia akan selalu bisa berada di Kansai. Namun penugasan Hisao adalah di kantor pusat bagian bahan baku, yang berarti ia harus berpisah dari Kansai dengan berat hati.

Penugasan berikutnya adalah Filipina, Inggris, dan lainnya. Setelah itu Hisao menjadi kepala divisi penyedia bahan baku, kepala pusat produksi komputer, direktur eksekutif, direktur eksekutif senior, managing director, wakil direktur, lalu pada tahun 2013 menjadi direktur utama.

Dan akhirnya terjadilah skandal ini.

Hisao selalu menyampaikan, “Adalah penting untuk berpikir secara zero-based dan tidak mengindahkan  masa lalu.”

Terjadinya skandal ini memang telah mengkhianati kepercayaan masyarakat, tetapi karyawan Toshiba diharapkan dapat melakukan yang terbaik untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat tersebut kepada perusahaan raksasa ini.


Rabu, 161215

0 comments:

Post a Comment