Bagi saya, definisi gratis adalah tidak menggunakan uang pribadi. Sehingga, jawaban dari pertanyaan
di judul tadi bisa bermacam-macam: dengan dibayari orang tua, dibayari
om-tante-pakde-bude-kakek-nenek, menang undian, dibayari kantor, atau ikut lalu
memenangi Kontes Berbahasa Jepang yang diadakan oleh Kyoritsu International
Foundation.
Kemarin saya mencoba cara terakhir di atas, meskipun belum
berhasil. Haha
Kontes Berbahasa Jepang (KBJ) adalah lomba yang diselenggarakan
oleh Kyoritsu International Foundation yang dapat diikuti oleh masyarakat umum,
baik pelajar, mahasiswa, maupun karyawan. Tujuannya sederhana, mendorong agar
berani berbicara dan mengungkapkan pendapat dalam Bahasa Jepang di muka umum. Sedangkan
tujuan diberikannya wisata gratis ke Jepang bagi pemenang adalah agar pemenang
dapat lebih mengerti dan menyukai Jepang sehingga dapat lebih bersemangat dalam
belajar Bahasa Jepang. Syarat mengikuti KBJ juga tidak sulit, yaitu memiliki
kemampuan Bahasa Jepang setara N4 atau lebih dan belum pernah memiliki visa
pelajar ke Jepang. Pendaftarannya sendiri dilakukan secara online pada tanggal 27 Juli sampai 28
Agustus 2015 melalui situs Kyoritsu International Foundation di www.kyoritsu.or.id.
gambar dari http://kyoritsu.or.id/kontes-bahasa-jepang/
Tahun ini adalah tahun kedua diselenggarakannya Kontes
Berbahasa Jepang, atau yang resminya disebut 第2回日本語体験コンテストinジャカルタ. Sebenarnya terjemahan yang
benar ada di versi Bahasa Inggrisnya, yaitu 2nd Japanese Experience
Contest in Jakarta. Entah bagaimana bisa menjadi Kontes Berbahasa
Jepang—mungkin terdengar aneh jika diterjemahkan secara kata per kata.
Digelar di Istana Ballroom, Hotel Sari Pan
Pacific Jakarta, pada Sabtu, 3 Oktober 2015, KBJ 2015 dihadiri oleh sekitar
30-an peserta, meskipun yang mendaftar ada 100 orang.
Tahap pertama KBJ dimulai pukul 12.00,
dengan menjawab 30 soal yang terdiri dari 27 soal pilihan ganda dan 3 soal
isian. Seluruh soal dibacakan pertanyaannya oleh mbak-mbak cantik mirip Ueno
Juri dengan diulang dua kali. Di laman pendaftaran disebutkan bahwa soal yang
diberikan meliputi pengetahuan umum tentang Jepang, seperti ekonomi, sosial,
politik, dan budaya. Namun bagi saya, seluruh soal adalah lawakan—saking susahnya:
saya cuma menjawab yakin benar sebanyak 2 soal. Hahaha. Saya berhasil menulis
ulang dan menerjemahkan beberapa soal dari KBJ ini dengan mengais ingatan
saya—dan ingatan dua teman saya di JF yang juga mengikuti KBJ, yaitu Yessie dan
Eva. Karena sumbernya hanya dari memori, tentu saja ada beberapa yang tidak
lengkap maupun tidak urut, seperti berikut ini:
1. Siapa artis Jepang yang menduduki peringkat 8 dalam
daftar seratus wanita tercantik dunia? a. Ishihara Satomi; b. Kiritani Mirei, c. Sasaki
Nozomi
2. Apa nama stasiun yang benar-benar ada di Jepang? a. Arigato; b. Gomen; c. Sayonara
3. Jepang menjadi tuan rumah olimpiade pada tahun? a. 2012; b. 1960; c. 1964
4. Siapa anggota AKB48 yang menempati urutan 2 di
senbatsu sousenkyou terakhir? a. Sashihara Rino; b. Kashiwagi Yuki; c.
Watanabe Mayu
5. Ada berapa jumlah mesin penjual minuman di
seluruh Jepang? a. 500.000; b. 2.000.000; c. 1.000.000
6. Ward
apa yang tidak ada di Tokyo? a. Midori-ku; b. …; c. Chiyoda-ku
7. Botol plastik pertama di Jepang pada awalnya dipakai
untuk kemasan apa?
a. Cola; b. Kopi; c. Shoyuu
8. Situs di Jepang yang pertama kali ditetapkan
sebagai warisan dunia adalah:
a. …; b. …; c. Gunung Fuji
9. Mana yang termasuk festival yang diadakan di
Tokyo? a. Festival Asakusa; b. Festival Kanda; c. Festival
Shinjuku
10. Gaya duduk yang ditunjukkan dalam gambar disebut
apa? (terdapat gambar orang sedang duduk bersila)
11. お冷 =
12. … 階から目薬. (Ini merupakan salah satu peribahasa dalam
Bahasa Jepang. Isilah titik-titik dengan satu buah bilangan menggunakan angka
kanji)
Bagaimana soalnya? Benar-benar pengetahuan umum, kan?
Kalau
saya sih, sepanjang soal dibacakan, saya cuma bisa tertawa miris mengingat saya
benar-benar tidak tahu jawabannya, sambil sesekali mencari pembenaran atas
ketidaktahuan saya, seperti “lah member
AKB yang saya tahu cuma si Mayuyu, itupun karena dia main di serial drama
Tatakau! Shoten Girl bareng Inoo-chan”. Dua yang saya yakin benar hanya soal
nomor 3 dan 9 di atas. Yang lainnya? Tentu saja saya hanya mengisi berdasarkan
perasaan saja.
30
soal tersebut dapat diselesaikan dalam waktu sekitar 30 menit. Setelah itu kami
dipersilakan keluar dan menunggu sembari makan kudapan yang diberikan oleh
panitia, kemudian kembali lagi ke ruangan pada pukul 13.30 untuk mengetahui
hasil siapa yang masuk ke tahap selanjutnya, yaitu pidato.
Pukul
13.30, panitia mengumumkan bahwa hanya ada satu orang yang memperoleh nilai
tertinggi yaitu 70, sedangkan sisanya merupakan medioker. Karena itu, akhirnya
dipilih yang memiliki jumlah jawaban benar di atas 30%.
Dan
nama saya disebut di urutan ketiga. Reaksi saya adalah: “uso deshou?!”. Urutan pemanggilan sejatinya tidak memiliki korelasi
dengan peringkat nilai yang diperoleh, karena di kertas tanda peserta milik
saya tertulis angka 11. Total peserta yang masuk ke tahap ini ada 12 orang,
berarti saya ada di 2 peringkat terbawah. Haha. Saran saya, jika ingin lolos
tahap pertama ini, ada dua syarat: kamu harus menguasai pengetahuan umum
tentang Jepang, atau kamu harus memiliki peruntungan yang baik—karena soalnya
pilihan ganda. Kalau saya, jelas karena yang kedua XD.
Setelah
kedua belas nama diumumkan, mbak Ueno Juri kembali tampil untuk membacakan
beberapa aturan main, seperti:
1. Terdapat tiga tema yang nanti akan diberikan
melalui kertas yang dibagi ke tiap peserta. Satu orang hanya memilih satu tema,
dan tidak boleh membahas hal di luar tema;
2. Waktu berpikir adalah 5 menit; peserta yang
telah selesai berpikir dapat mengangkat tangannya untuk kemudian ditunjuk oleh
panitia dan tampil berpidato; peserta yang maju pertama memperoleh tambahan 1
poin jika dibandingkan peserta yang maju berikutnya;
3. Durasi pidato adalah 3 menit;
4. Jika waktu telah mencapai 2,5 menit maka panitia
akan membunyikan bel satu kali; jika waktu telah mencapai 3 menit maka panitia
akan membunyikan bel dua kali; jika waktu telah mencapai 3,5 menit panitia akan
membunyikan bel terus-menerus dan peserta harus segera menyelesaikan pidatonya;
5. Tidak diperbolehkan membuka gawai atau kamus
atau kamus elektronik ketika sedang menyusun pidato.
Setelah
mbak Ueno Juri duduk, panitia membagikan selembar kertas berisi tema pidato
yang dapat dipilih, aturan main, dan area untuk menulis catatan terkait pidato.
Adapun pilihan tema pidato adalah:
1. 生まれ変わって日本人として暮らすとしたら、どの時代のどんな人に生まれ変わってどんな人生を送りたいですか。
2. 日本の最先端技術により、様々なロボットが開発されていますが、あなたがロボット技術者だったら、どんなロボットを作って、どんな社会貢献をしたいですか。
3. 日本語からわかる『日本人の考え方』を、具体例を挙げて話してください。
Sebenarnya,
saya sudah mempersiapkan beberapa naskah dengan berbagai tema. Tapi tidak ada
satupun dari yang saya siapkan cocok dengan 3 tema itu. Haha. Jadilah saya
memilih tema nomor 3. Dan ternyata 5 menit itu bukan waktu yang panjang. Saya
masih harus meneruskan berpikir sampai empat atau lima orang maju, baru setelah
itu saya mengangkat tangan. Sebenarnya saya sendiri tidak mengerti mengapa saya
mengangkat tangan, wong nyatanya
ketika di depan podium saya tidak mengerti apa yang saya bicarakan—seakan-akan
saya bicara di luar kesadaran. Saya juga tidak yakin empat orang dewan juri
paham apa yang saya sampaikan. Gabungan dari grogi dan terbatasnya
perbendaharaan kata rupanya cukup mempengaruhi penampilan sehingga saya tidak
mampu mengembangkan poin-poin yang sudah saya tuliskan, dan akhirnya ketika bel
berbunyi satu kali saya langsung menutup pidato saya. Setelah mengucapkan
kalimat penutup, barulah saya sadar, “ah, itu kan bel tanda 2,5 menit, bukan 3
menit.” Begitulah….
Dua
belas peserta telah selesai membawakan pidato, kemudian ada hiburan berupa
permainan angklung dari Universitas Al Azhar Indonesia yang membawakan tiga
buah lagu. Lagu pertama saya tidak tahu apa, lagu kedua adalah Kokoro no tomo,
dan lagu ketiga adalah lagu latar kartun Chibi Maruko-chan.
Setelah
penampilan angklung selesai, empat dewan juri kembali memasuki ruangan untuk
mengumumkan lima pemenang yang memperoleh hadiah berupa wisata gratis ke Jepang
selama 7 hari. Pemenang terpilih kebanyakan adalah yang tampil pidato di awal
waktu, terdiri dari empat perempuan dan satu laki-laki. Setelah prosesi
penyerahan piagam untuk lima pemenang, tujuh peserta lain maju satu per satu
untuk menerima hadiah hiburan.
Ini
dia hadiah hiburan yang saya terima:
Hadiah hiburan berfungsi untuk menghibur hati yang tidak terhibur
Tas ini terlalu unyu kalau saya pakai :"(
Bagi
saya, tidak menjadi salah satu dari lima pemenang berarti memang belum rejeki
saya. Mudah saja, berarti usaha saya belum maksimal.
Oh
iya, berdasarkan penjelasan panitia, rencananya kegiatan lomba pidato Kyoritsu
ini akan diadakan lagi tahun depan. Jadi, masih ada waktu satu tahun untuk
mempersiapkan diri *kalau saya sih mending buat memperdalam pengetahuan tentang
negeri sendiri daripada negeri orang lain *eh**.
041015